Gencatan Senjata Israel- Hamas Membawa Ketenangan Kembali ke Perbatasan Lebanon
Ketenangan kembali ke perbatasan selatan Lebanon pada hari Jumat saat gencatan senjata sementara berlaku dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza, menurut media pemerintah, penduduk dan seorang wartawan AFP.
Sejak perang Gaza meletus pada 7 Oktober, perbatasan selatan Lebanon dengan Israel telah menyaksikan baku tembak yang mematikan, terutama yang melibatkan tentara Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon, serta kelompok-kelompok militan Palestina.
Hizbullah belum mengatakan apakah mereka akan mematuhi persyaratan perjanjian yang ditengahi oleh Qatar dengan bantuan Mesir dan Amerika Serikat.
“Ketenangan yang genting terjadi di perbatasan selatan, dengan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza mulai berlaku pada pukul 7:00 pagi (0500 GMT),” demikian dilaporkan oleh Kantor Berita Nasional Lebanon.
Gencatan senjata selama empat hari di Jalur Gaza akan membuat Hamas menukarkan 50 sandera yang disita dari Israel selama serangan 7 Oktober dengan 150 tahanan Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Seorang wartawan AFP di wilayah perbatasan Marjayoun mengatakan bahwa ia telah mendengar baku tembak 10 menit sebelum gencatan senjata, sebelum senjata-senjata itu berhenti.
Seorang warga di wilayah perbatasan Alma al-Shaab juga mengatakan situasinya tenang dan ia tidak lagi mendengar pesawat Israel atau drone pengintai terbang di atas kepala.
Menjelang gencatan senjata, Hizbullah telah mengintensifkan serangan lintas batasnya terhadap tentara Israel, yang sebagai balasannya menggempur Lebanon selatan.
Pada hari Jumat, kelompok Syiah yang didukung Iran ini mengaku bertanggung jawab atas 22 serangan terhadap posisi Israel dari Lebanon selatan, di mana mereka kehilangan tujuh pejuangnya pada hari itu.
Hizbullah mengatakan bahwa mereka telah bertindak untuk mendukung Hamas sejak serangan kelompok militan Palestina tersebut terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.
Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan serangan udara dan darat pembalasannya di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 15.000 orang, ribuan di antaranya adalah anak-anak, menurut pemerintah Hamas di wilayah Palestina.
Bentrokan lintas batas antara Israel dan Hizbullah telah merenggut 109 nyawa di Lebanon, setidaknya 77 di antaranya adalah pejuang Hizbullah dan 14 warga sipil, menurut hitungan AFP.
Di antara mereka yang tewas adalah tiga jurnalis, putra kepala blok parlemen Hizbullah dan seorang pejabat dari sayap militer Hamas di Lebanon.
Di pihak Israel, enam tentara dan tiga warga sipil tewas, menurut pihak berwenang Israel.
Baca lebih lanjut:
Hizbullah mengintensifkan serangan terhadap Israel dari Lebanon selatan
Menteri luar negeri Iran bertemu pemimpin Hizbullah Nasrallah di Lebanon
Putra anggota parlemen senior Hizbullah tewas dalam serangan Israel: Sumber
